BERDO’A BUKAN UNTUK MENGATUR الله

Panji Makalalag
Panji Makalalag
2 Min Read

Oleh: K.H. Luqman Kamil Ashiddiq, S.Pd.I.
(Wakil Talqin Pangersa ABAH AOS dari Cimahi)

Kita berdo’a bukan untuk meminta, memaksa, apalagi untuk mengatur الله.
Kita berdo’a karena semata melaksanakan perintah الله saja untuk berdo’a.

الله SWT berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ  ۚ …

“Dan Tuhan-mu berfirman, Berdo’alah kepada-KU, niscaya akan AKU kabulkan bagimu …” (QS. Ghofir/40 : Ayat 60)

Sesungguhnya semua yang kita minta sudah ada, sudah disediakan. Dan pemberian الله itu sudah ditentukan kapan waktunya. Kelambatan penerimaan do’a kepada الله sehingga الله tidak cepat-cepat memberi apa yang diminta janganlah menjadi putus asa, sebab الله sangat mengetahui akan segala sesuatunya .

Dan perlu diingat, diterimanya/di-ijabahnya do’a itu sama sekali tidak terkait dengan do’a si hamba. Sayyid Ibnu Athoillah berkata :

كَيْفَ يَكُوْنُ طَلَبُكَ اللَّا حِقُ سَبَبًا فِي عَطَا ئِهِ السَّابِقِ ؟

Bagaimana mungkin permintaanmu yang datang belakangan dapat menjadi sebab pemberian الله yang telah diputuskan lebih dahulu ?

Diterimanya/di-ijabahnya setiap do’a hamba, itu semata-mata adalah karunia dan rohmat-NYA dan الله menunaikan janji-NYA bukan karena kekuatan do’a sihamba.

الله SWT berfirman :

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ

“Katakanlah (Muhammad), Dengan karunia Alloh dan rohmat-NYA, hendaklah dengan itu mereka bergembira …” (QS . Yunus / 10 : ayat 58)

Firman-NYA lagi :

…أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ  …

“AKU kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-KU.” (QS. Al Baqoroh / 2 : ayat 186)

Jadi semestinya kalau kita berdo’a baik urusan dunia atau akhirat hendaknya di-NIAT-kan dalam rangka ibadah / pengabdian kita kepada الله bukan untuk meminta, memaksa apalagi mengatur الله.

Makanya Guru Mursyid Agung mengajarkan kepada para ikhwan untuk banyak berdzikir bukan banyak berdo’a. Dzikir itu bentuk syukur atas segala yang sudah ada . Sekarang saatnya mensyukuri yang ada untuk datang yang tidak / belum ada . Mensyukuri yang sedikit untuk datang yang banyak .

Semoga bermanfaat .
Salam Ikroman Wa Ta’zhiman Wa Mahabbatan ,

————————————————–
Syarahan dari tulisan K.H. Budi Rahman Hakim Al Amiin, MSW., Ph.D. (Abah Jagat Al Khoolish)

Share this Article
Leave a comment