DZIKIR DAN NIAT ‘NGECOR’

Panji Makalalag
Panji Makalalag
3 Min Read

Penduduk seisi dunia harus berterimakasih kepada para pengamal, pengaman, dan pelestari thoriqoh dzikrulloh kalam LAA ILAAHA ILLALOH. Mengapa, karena sebab para pendzikir inilah kehancuran alam raya (yaomul qiyamah) ini terus ditangguhkan. Kata siapa? Ini sabda dari lisan suci Kanjeng Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wassalam, bageur.

Haditsnya diriwayatkan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, berkata: Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat (apabila) masih ada orang yang mengumandangkan laa ilaaha illallah,” (HR. Ibnu Hibban, Ta’liqotul Hisan: 6809, Ash Shohihah: 3016).

Hari kehancuran itu bukan hanya yang kubro (kehancuran alam raya secara serentak) saja tetapi juga skala kehancuran shugro: gempa bumi, gunung meletus, segala bentuk bencana, termasuk saat jiwa terpaksa dengan raga. Berterimakasihlah kepada yang di wilayahnya masih ada yang mengumandangkan dzikir kalimah tauhid ini, bila tertimpa, tidak akan lebih parah.

Dzikirnya tentu bukan yang dimulut, tetapi dzikir Laa Ilaaha Illaloh yang sudah larut dalam ruh, menjiwa dalam raganya melalui pembimbing ruh yang tahu caranya memindahkan tulisan dan ucapan Laa Ilaaha Illaloh ke dalam hati atau diri seseorang melalui pintu talqin dzikr dari ahli talqin. Dzikir inilah yang akan menyangga alam dunia dari kehancuran.

Oleh karena itu, atas bimbingan Pangersa Guru Agung Abah Aos, niatkan dzikir itu sebagai aktivitas ngecor. Iya, ngecor diri kita dari keretakan jiwa, hati, agar kokoh kembali. Ngecor dengan dzikir itu harus terus sampai tembus ke luar diri, ke keluarga, lingkungan terdekat, kerabat, terjauh, kekuatan cor dzikir kita sampai tembus menguatkan negara, dunia, bahkan alam raya.

Ngecor dzikirnya ramai-ramai, akan menguatkan pasak bumi, pilar, dan tuang-tiang langit, bumi, dan ‘arsyNyadari kehancuran. Wahai semua insan, bila ada yang mengajak dan menawarkan untuk ikut bimbingan dzikir Laa Ilaaha Illalloh, sesungguhnya itu ajakan untuk mengajak bersama menyelamatkan dunia dan seisinya, memperpanjang umur alam raya ini untuk generasi mendatang.

Inilah kafilah pendzikir yang peduli dunia dan jagat raya tetap terjaga, lebih dari sekedar penguat dan pembangun peradaban dunia, namun tembus ke seluruh galaxi di jagat raya ini. Haturnuhun kepada Guru Agung Abah Aos yang mewariskan amalan pemanjang usia alam dunia dan segala isinya, amalan dari gurunya dari gurunya dari gurunya sampai ke hadiran Baginda Nabi Muhammad saw.

Hatur thank you so much atas pengangkatan para petani Pohon Anti Gempa yang sering menghancurkan. Sungguh tugas berat tapi mulia, karena wasilah kegencaran mereka menyebar dan menanam pohon mampu menyelamatkan dunia, sesuai skalanya, dari kehancuran.

Salam dari kami, para pengumandang Laa Ilaaha Illalloh.

Share this Article
Leave a comment