JAMINAN MASUK SURGA

Panji Makalalag
Panji Makalalag
4 Min Read

Oleh: Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra Qs
(Wali Mursyid TQN Suryalaya Sirnarasa PPKN Silsilah ke 38)

Seputar Kematian
Tanda-tanda kematian seseorang bisa menjadi indikasi mengenai baik buruknya seseorang di kehidupan akhirat. Ada tanda-tanda yang bisa kita baca sebagaimana sabda Rosululloh Saw:

“Tunggulah mayit saat menjelang kematiannya. Jika kedua matanya telah memancar, dahinya berkeringat, jalan nafasnya turun naik maka di situlah rahmat الله turun kepadanya. Jika ia telah mendengkur seperti dengkur anak onta serta warna (rupanya) telah beku dan mulutnya mengeluarkan buih, maka adzab الله telah turun kepadanya.” (HR. Hakim dan Tirmidzi)

Dalam suatu kisah disebutkan bahwa Nabi Idris pernah didatangi Malaikat Izroil yang saat itu hendakl “meminta ijin” untuk mengambil nyawanya. Beliaupun mempersilakan untuk dilepaskan nyawanya namun setelah itu dihidupkan kembali dengan seijin الله. Saat ditanya bagaimana rasanya, beliau menjawab seperti disayat seratus pedang yang paling tajam di dunia.

Dalam kisah lain di dalam kitab Ihya ‘Ulumudin, Nabi Saw mengisahkan yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Nabi Ibrahim a.s pun pernah didatangi oleh malaikat İzroil. Beliau diberi kesempatan untuk melihat bentuk malaikat Izroil saat melepas nyawa orang mukmin dan saat mencabut nyawa orang kafir dan munafikin. Rosul الله itu sangat terkesima saat melihat malaikat maut itu berubah menjadi pemuda tampan, berpakaian indah dan wangi baunya yang membuat orang mukmin yang akan dilepas nyawanya tetap riang.

Tetapi manakala Izroil akan mencabut para ‘pendurhaka’ maka berubahlah ia menjadi sosok yang hitam legam, semua bulunya berdiri, baunya amat busuk, pakainnya serba hitam dan dari mulut serta lubang hidungnya keluar lidah api dan asap. Saat itulah Nabi Ibrahim pingsan. Setelah sadar beliau berkata, “Andaikata orang-orang kafir dan para pendurhaka itu tidak menerima siksa yang lain, kiranya sudah cukuplah bagi mereka melihat bentuk dan rupa tadi.”

Begitu pula, saat ruh Nabi Ibrahim dan Nabi Musa telah sampai di hadapan الله SWT, Dia bertanya kepada keduanya tentang kesan-kesan saat dilepaskan nyawa. Nabi Ibrahim a.s mengatakan seperti terkena besi pembakar daging yang diletakkan dalam bulu yang basah kemudian ditarik sedangkan Nabi Musa as mengatakan seolah-olah seperti kambing hidup yang dikuliti oleh tangan pemotong hewan.

Nabi Muhammad Saw pun merasakan betapa pedihnya sakarotul maut itu. Beliau pun bahkan meminta tolong secara khusus kepada الله saking beratnya. Disebutkan dalam hadits Ummul Mukminin, ‘Aisyah ra berkata: “Aku melihat Rosululloh Saw di saat beliau akan wafat, di sampingnya ada bejana berisi air. Beliau masukan tangannya ke dalam bejana itu lalu diusapkannya ke wajah beliau seraya berdo’a”

اللهم اعنى على سكراة الموت

“Ya الله, tolonglah daku dari sakaratul maut ini.” (HR. Nasa-I, Ibnu Majah, Ahmad dan Tirmidzi)

Nabi dan Rosululloh diturunkan ke alam dunia sebagai uswah hasanah (contoh yang baik). Beliau mengajarkan kepada kita tentang proses kematian yang teramat menyakitkan. Utusan الله saja merasakan proses seperti itu menjelang kematian apalagi kita yang setiap putaran waktu bergelimang dengan dosa.

Husnul Khotimah, Sebuah Harapan
Bagi ahli dzikrulloh yang senatiasa beramal sholeh, di saat-saat genting itu, di waktu anggota jasad sudah tidak berdaya lagi, ia akan terus mengingat الله sampai lepas nyawa dari jasadnya dijemput malaikat Izroil.

الله tidak akan membiarkan terlalu lama hamba-Nya yang beriman merasakan penderitaan seperti itu. Meskipun rasa sakit tetap ada, namun ia akan tetap riang karena melihat perjalanan indah yang abadi di hadapannya.

Hanya mereka yang telah menancapkan kalimat iman di dalam hatinya saja yang akan terus mengingat الله di saat malaikat Izroil melepaskan nyawanya. Mereka yang telah mendapat talqin dzikir serta mengamalkannya dan senantiasa beramal sholeh telah mendapat jaminan masuk sorga dan mendapat keringanan ketika sakarotul maut.

Sumber: Majalah Nuqthoh No.2 Tahun II/11 Shofar 1424 H (13 April 2003 M) Halaman 20

Share This Article
Leave a comment