KENAPA JADI ORANG BAIK ITU SUSAH…

Panji Makalalag
Panji Makalalag
2 Min Read

Jadi orang baik itu banyak tantangannya.
Melakukan kebaikan juga banyak penghalangannya. Slalu saja ada pemaling hati dari sesuatu yang baik, pemberat raga menunaikan kebaikan, dan pencegah diri melakukan yang terbaik.

Kebaikan itu liar, sabda Guru-guru Sufi. Susah ditaklukkan, tidak mudah dijinakkan kalau tidak tahu ilmunya. Kebaikan itu slalu menjauh, ada saja yang menjauhkannya.

Kebaikan itu kehendaknya bersarang di dalam hati. Hati itu desain awalnya slalu baik, yang membisik bahkan memerintahkan seluruh anggota badan untuk berbuat baik. Tapi banyak yang karena kegelapan dan kekerasan hatinya, berkehendak untuk berbuat baik saja, apalagi jadi orang baik, tidak bisa. Hatinya sudah tersaput jelaga, mengeras lebih keras dari batu. Inilah hati yang mati, menghitam dengan noda-noda penyakit.

Hati yang sudah membusuk ini perlu segera ditangani ‘dokter ahli’. Tapi masalahnya banyak yang tidak menyadari, tidak mengakui, dan enggan untuk pergi mengobati hatinya yang sudah rusak itu. Karena watak orang yang berpenyakit hati, memang sering tidak bisa merasakan dirinya sedang sakit, bermasalah. Hanya orang lain yang justru merasakan. Orang lain merasakan karena orang yang tak berfungsi hatinya terdeteksi dari ucapannya yang kotor, suka menghina, memfitnah. Tindakanya dzalim, menyakiti orang lain, dan sering tidak berperikemanusiaan.

Hati yang mengalami disfungsi ini sungguh bisa disembuhkan. Oleh Ahli-nya. Mereka adalah orang-orang yang hatinya super sehat, bercahaya, dan hidup, karena slalu bersama yang Maha Hidup. Hati-nya super baik karena hatinya dipenuhi, diluapi nama, sifat dan Dzat Yang Maha Baik.

Mereka sengaja diutus di setiap masa untuk menyembuhkan orang-orang yang mengalami “gagal hati”. Cari, temui, dan bersamakan diri dengan “dokter spesialis” hati ini. Jaga hati tetap sehat bersamanya. Bagi yang merasa sakit, mintalah penawar hati dari mereka.

Salam hangat,
Abah Jagat Al Khoolish

Share this Article
Leave a comment