NGAJI TENTANG PARA MALAIKAT TAK BERSAYAP DI SEKITAR KITA

Panji Makalalag
Panji Makalalag
3 Min Read

Oleh: K.H. Luqman Kamil Ashiddiq, S.Pd.I.
(Wakil Talqin Pangersa ABAH AOS dari Cimahi)

Malaikat penolong yang Alloh kirim di kehidupan kita itu jangan dibayangkan selalu berbusana putih, berbalut cahaya, dan bersayap. Ketahuilah, kadang mereka hadir bersilih rupa. Seorang yang wajahnya asing lalu menawarkan pertolongan tanpa mengharap balasan.

Mereka kadang merasuk ke dalam raga teman lama yang datang seperti tiba-tiba memberikan bantuan di saat kita kesusahan. Tak jarang mereka datang dalam rupa seorang kakek / nenek tua renta, wajahnya memelas, meminta-minta. Jangan menolaknya, lekas berikan shodaqoh, sebab shodaqoh itulah ongkos tolak bala yang harus kita bayar.

Mereka kadang hadir dalam wujud kerabat atau sahabat yang memaki-maki, menggunjing, dan menghina kita. Jangan terpancing bersabarlah, sebab itu merupakan biaya yang harus kita bayar untuk menaikkan derajat kita.

الله‎ SWT berfirman  :

وَعَسٰىٓ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ  ۖ  وَعَسٰىٓ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ  ۗ  وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Dan bisa jadi bahwa kamu tidak menyukai  terhadap sesuatu , padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai terhadap  sesuatu , padahal itu tidak baik bagimu . Dan  الله‎ mengetahui , sedang kamu tidak mengetahui .” (QS. Al Baqoroh / 2 : Ayat 216)

Sekali lagi, mereka datang dalam ragam wujud dan arah yang tak diduga-duga, bahkan, seringnya bersilih rupa dalam perbuatan / kenyataan yang tidak menyenangkan. Tetap bersikap ramah dan sabarlah kepada mereka, sebab mereka diutus untuk membersihkan dosa kita, menyelamatkan hidup kita dari marabahaya dunia dan akhirat.

Karena hadir dalam ragam rupa dan dari arah yang tidak disangka-sangka, maka tugas kita untuk selalu istiqomah ibadah, berprasangka dan berperangai baik kepada siapa saja.

Itulah cara kita bersyukur kepada  الله‎ yang Maha Baik, Yang Maha Sayang kepada hamba-hamba-NYA. Karena hanya hamba yang selalu berprasangka, berfikir, berucap, bersikap baiklah yang akan merasakan ke-Maha Baik-an Alloh kepada setiap hambanya.

Dalam salah satu hadits Qudsi,  الله‎ SWT berfirman :

أَناَ عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي …

“Sesungguhnya AKU ( الله‎) sesuai dengan prasangka hamba kepada-KU.”

Sayyid Ahmad Ibnu Athoillah As-Sakandari menjelaskan dalam kitab Hikam :

إِنْ لَمْ تُحْسِنْ ظَنَّكَ بِهِ لِأَجْلِ حُسْنَ وَصْفِهِ , فَحَسِّنْ ظَنَّكَ بِهِ لِوُ جُودِ مُعَامَلَتِهِ مَعَكَ. فَهَلْ عَوَّ دَكَ إِلَّا حَسَنًا وَهَلْ أَسْدَى إِلَيْكَ إِلَّامِنَنًا ؟

“Jika engkau tidak bisa berbaik sangka terhadap Alloh SWT karena sifat-sifat  الله‎ Yang Maha Baik, maka berbaik sangkalah kepada  الله‎ karena karunia pemberian-NYA kepadamu. Tidakkah selalu ia ( الله‎) memberi ni’mat dan karunia-NYA kepadamu ?”

Hatur triliun terimakasih kepada Guru Agung , kekasih Alloh yang utama, yang slalu mewasilahi hadirnya malaikat-malaikat di kehidupan kita.

Salam Ikroman Wa Ta’zhiman Wa Mahabbatan,

Syarahan dari tulisan K.H. Budi Rahman Hakim Al Amiin, MSW., Ph.D. (Abah Jagat Al Khoolish)

Salam, Al ‘Arsy

Share this Article
1 Comment