RAHASIA MAKNA DOA: “SEMOGA SURYALAYA TETAP DI SURYALAYA”

Panji Makalalag
Panji Makalalag
4 Min Read

Tanbih tidak hanya terbatas sebagai sebuah wasiat yang diabadikan dalam bentuk tulisan saja, tapi ia merupakan karakteristik dari Ikhwan TQN PP Suryalaya. lebih dalam lagi, Tanbih dapat menjadi parameter kualitas dari Amaliyah Seorang Ikhwan.

Tanbih juga merupakan sebuah pegangan mendasar atas segala macam tindak-tanduk perkataan, dan perbuatan yang dilakukan oleh seorang murid dalam Suluknya. Sehingga, benar atau tidaknya perkataan dan perbuatan seorang murid itu dapat dilihat dari Tanbih.

ketika terdapat sebuah prediksi yang dikeluarkan oleh Jendral Sukria atmaja (Pembantu Khusus Abah Anom) yang mengatakan bahwa, “Nanti Suryalaya akan terpecah menjadi dua, karena di Suryalaya ada dua pilar besar, Ajengan Jejen dan Ajengan Gaos. ”

Pernyataan tersebut di respon langsung oleh Pangersa Abah Aos dalam kesempatan Khidmat ilmiah Manaqib di Masjid Nurul Asror. Pangersa Abah mengutip beberapa kalimat dari Tanbih, “Semoga tak Akan timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian” Lebih tegas lagi, Pangersa Abah menyampaikan, “Ingat! retak saja tidak boleh apalagi terpecah?!.”

Kemudian Pangersa menyampaikan sebuah kalimat Do’a, “Semoga Suryalaya tetap di Suryalaya” yang kemudian disambut dengan kalimat Aamiin oleh seluruh Jamaah Manaqib yang hadir pada saat itu.

Dalam Kesempatan Shuhbah penulis dengan Pangersa Abah pada Tanggal 1 November 2021, di Madrosah Kajembaran Rahamaniyyah Sirnarasa, pangersa menjelaskan perihal makna dari Kalimat doa tersebut.

Berdasarkan penjelasan dari beliau, penulis memahami bahwa yang dimaksud dengan “Suryalaya tetap di Suryalaya” Bukanlah perihal tempat ataupun lokasi, tapi pengamalan dari Ajaran Suryalaya itu sendiri mesti mengikuti cara pengamalan dari Sang Suryalaya satu (Abah Sepuh), Suryalaya dua (Abah Anom), dan Suryalaya tiga (Abah Aos).

Tidak terbatas pada pengamalan saja, tapi sifat-sifat yang dicontohkan oleh Suryalaya satu hingga Suryalaya tiga mesti menjadi sandaran bagi para ikhwan untuk berkata dan bertindak. Jadi siapa saja yang mengamalkan ajaran Suryalaya dan mengikuti sifat-sifat sekaligus perilaku yang dicontohkan oleh Suryalaya satu hingga Suryalaya tiga, maka sesungguhnya dalam dirinya telah ada Suryalaya.

Pangersa Abah memberi contoh dengan menyampaikan, “ada Suryalaya Texas, Suryalaya Maghribi, Suryalaya Garut, Suryalaya Bekasi”, maka tempat mana saja yang mengamalkan amalan ini (TQN PP Suryalaya) maka tempat itu telah menjadi bagian dari Suryalaya.

Pada Hakikatnya Suryalaya tidak terbatas dengan nama suatu institusi atau lembaga saja. lebih luas lagi, Suryalaya adalah sifat yang melekat pada diri seseorang, yaitu sifat yang sesuai, senada, dan seirama dengan Tanbih yang merupakan wasiat dari Suryalaya satu, dan wujud dari pengalamannya terlihat dalam Akhlak dan sifat dari Suryalaya dua dan Suryalaya tiga.

Akhlak dan sifat yang selalu menjaga keutuhan, dan menjauhi keretakan. Menjadi pelopor persatuan dan kesatuan, tidak menjadi pelopor kerusakan, dan perpecahan. Apalagi sampai menjadi pemicu keretakan.

Do’a Pangersa Abah, “Semoga Suryalaya tetap di Suryalaya”, diijabah oleh Alloh melalui dua waridat:
1. Yang mau ikut Abah, Tanggalkan Rokok. Pangersa Abah kembali memberikan penegasan dengan mengutip Qs. Ibrahim ayat 36 :
فَمَنْ تَبِعَنِيْ فَاِنَّهٗ مِنِّيْۚ
“Barangsiapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku”

2. Sampai Silsilah 44 masih di Suryalaya. Maknanya adalah mulai dari silsilah 36 hingga 44, adalah Wali Mursyid yang tetap memegang teguh Amaliah TQN PP Suryalaya, dan Tanbih sebagai dasar dalam ber-Muamalah.

Semoga kita semua dibisakan untuk mengamalkan, mengamankan, dan melestarikan seluruh tuntunan yang diajarkan oleh Suryalaya satu, Suryalaya dua, dan Suryalaya Tiga. Aamiin.

Salam, Al ‘Arsy
Panji Putrawan Makalalag

Share this Article
1 Comment