SHOLAT SUNNAT SYUKRI LAILATUL QODAR

Panji Makalalag
Panji Makalalag
6 Min Read

Oleh: K.H. Luqman Kamil Ashiddiq, S.Pd.
(Wakil Talqin Pangersa ABAH AOS dari Cimahi)

Dan di antara sebahagian dari sunah Syeikh Mursyid ialah melaksanakan sholat sunnat Syukri Lailatul Qodar pada setiap malam sepuluh akhir bulan Romadhon sebanyak 4 rokaat 2 kali salam yang dilanjutkan membaca do’a-nya sebanyak 26 kali.

Sholat syukri laitul qodar adalah bukan sholat untuk mencari, meraih, meratap lailatul qodar. Sholat syukri lailatul qodar adalah sholat syukur ni’mat atas anugerah lailatul qodar yang telah diraih dan digenggam dari الله‎ melalui Syeikh Mursyid.

QOUL QODIM MIN HADROTIS SYEIKH: Terhitung mulai hari Ahad, tanggal 1 Syawal 1438 Hijriah / 25 Juni 2017 Masehi, Pangersa Abah Aos ra qsn memerintahkan kepada saya diMadrosah Sirnarasa kira-kira jam 09-an wib dengan sabda : “TERUSKAN! untuk me-lailatul qodarkan sebelas bulan ke depan semakin sering dilaksanakan semakin baik “.

(saksi yang ikut mendengar yaitu bapak ustadz Dadan Umbara dan keluarganya serta bapak ustadz Azhar-Cimah)

QOUL JADID MIN HADROTIS SYEIKH: Terhitung tanggal 26 Mei 2019 / 21 Romadhon 1440 H hari Ahad melalui Maklumatnya Pangersa Guru Agung menetapkan bahwa Sholat Sunnat Syukri Lailatul Qodar mulai Romadhon 1 ini kemudian Romadhon 2 (Syawal), Romadhon 3 (Dzulqo’dah) dan seterusnya dilaksanakan hanya setiap tanggal sepuluh akhir dibulan hijriah, pelaksanaannya setelah selesai khotaman sholat Lidaf’il bala .

Dalam berthoriqoh seorang murid tidak boleh beribadah semaunya sendiri tapi harus mengikuti petunjuk dan bimbingan Syeikh Mursyidnya. Rosululloh SAW bersabda :

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami maka amalan itu ditolak (tidak diterima) [HR. MUSLIM]

الله‎ SWT berfirman :

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِى الْأَمْرِ مِنْكُمْ ..

“Wahai orang-orang yang beriman ! Taatilah الله‎ dan taatilah Rosul dan ulil amri ( pemegang urusan) di antara kalian.” ( QS. An-Nisa’/ 4 : Ayat 59 )

Penjelasan :

اولی الامر ( pemegang urusan )

Dalam dimensi Thoriqoh, pemegang urusan disini ialah Syeikh Mursyid. Karena Syeikh Mursyid-lah pemegang segala urusan semua muridnya. Ayat inilah yang memerintahkan tentang wajibnya para murid dalam Thoriqoh untuk taat kepada Syeikh Mursyidnya.

Sabda Rosululloh SAW:

مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ، وَمَنْ أطاع أميري فقد أطاعني، ومن عصى أَمِيرِي فَقَدْ عَصَانِي.

“Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia taat kepada الله‎ dan barangsiapa yang durhaka kepadaku berarti ia durhaka kepada الله‎ .

Dan barangsiapa yang taat kepada amirku (Syeikh Mursyid) berarti ia taat kepadaku dan barangsiapa yang durhaka kepada amirku (Syeikh Mursyid) berarti ia durhaka kepadaku.”
[HR. MUSLIM dari ABU HUROIROH ]

اَلصَّلاَۃُ خَيْرٌ مَوْضُوْعٌ فَمَنْ اِسْتَطَاعَ اَنْ يُسْتَكْثِرَ فَلْيَسْتَكْثِرْ .

[ رواه الطبرانی عن ابی هريرۃ ].

“Sholat itu adalah kebaikan yang diletakan الله‎ kepada umat Muhammad SAW, maka barangsiapa yang mampu memperbanyaknya, silahkan perbanyak sholat itu (kebaikan itu)
[ HR . THOBRONI dari ABU HUROIROH ]

(sumber: buku Saefulloh Maslul Menjawab 165 masalah jilid 1 halaman 43).

Adapun do’a yang di baca pada sholat Syukri Lailatul Qodar adalah berdasarkan hadits :

عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَتْ: إِنْ وَافَقَنِي لَيْلَةُ الْقَدْرِ فَمَاذَا أَقُولُ؟ فَقَالَ: «قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي»

(رواه أحمد والترمذي والنسائي في الكبرى ).

Dari ‘Aisyah, bahwasanya dia bertanya kepada Rosululloh SAW, ia berkata: “Jika aku mendapati Lailatul Qodar, apa yang harus aku ucapkan?”. Rosululloh SAW bersabda: “Ucapkan: الله‎humma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii”.
[HR. Ahmad, Tirmidzi dan An-Nasai dalam As-Sunan al-Kubro sanad shohih].

Kenapa do’a di atas perlu diperbanyak dan diulang-ulang? Apa hikmahnya?
Perlu diketahui, kata al-‘afwu itu bisa berarti :

1 .‘Afwun fil Abdan ,

2 .‘Afwun fil Adyan dan

3 .‘Afwun min Ad-Dayyan.

1 . ‘Afwun fil Abdan, maksudnya adalah memohon sehat badan dari segala macam penyakit serta dijauhkan dari berbagai bala bencana dan hal-hal yang buruk.

2 . ‘Afwun fil Adyan, maksudnya adalah memohon taufiq (pertolongan) الله‎ SWT agar kita dimampukan menjalankan segala amal baik.

3 . ‘Afwun min Ad-Dayyan, maksudnya adalah memohon pemaafan pengampunan, LIMPAHAN SIFAT PEMAAF dari الله‎ SWT untuk kita, sebab الله‎ SWT adalah Dzat yang Maha Pemaaf atas segala kesalahan dan dosa hamba-NYA. Hikmahnya adalah agar kita juga memilki sifat PEMAAF terhadap kesalahan orang lain.

Dalil-dalil diatas adalah sebagai penguat dalam melaksanakan amaliyah sholat sunnat Syukri Lailatul Qodar. Tapi pada akhirnya semuanya kembali lagi kepada pribadinya masing-masing. MAU atau TIDAK mengamalkannya ?

Karena setiap amal yang dilakukan, amal baik atau amal buruk, SEMUANYA AKAN KEMBALI KEPADA DIRI KITA MASING-MASING

Semoga kita dimampukan untuk mengamalkannya

Salam Ikroman wa Tazhiman wa Mahabbatan ,

TATA CARA SHOLAT SUNNAT SYUKRI LAILATUL QODAR

Dilaksanakan pada malam sepuluh akhir bulan hijriah. Banyaknya 4 rokaat 2 kali salam.

Niatnya : “usholli sunnatan syukri Lailatul Qodar rok-ataini lillahita’ala “

Bacaan setiap rokaat ba’da Fatihah :

– At Takatsur 1 x

– Al Ikhlas 3 x

Setelah selesai salam yang ke 2 masih dalam keadaan duduk tasyahud akhir membaca do’a berikut ini :

الله‎humma innaka afuwun tuhibbul ‘afwa fa’ fu’anni ( 26 kali ) .

Share this Article
Leave a comment