One of the conditions for proper dzikr jahr performance is that we have to be able to concentrate our heart so that it is steadfast and we feel what we utter. It has to be regulated so that it remains inside our body; we have to feel that the dzikr has filled us right in the center, at the right and at the left so that we feel that it has penetrated into our innermost heart. Because when it is felt to be steadfast it will become HIKMAH: Its use is that it will be a dam against temptations. Dzikr is the fort that safes us from Satan’s temptations [Dzikrulloh hisnun mina syaithon]
–Hadrotusyeikh al-Muwaffaq Abah Aos Ra Qs–
Best wishes, al-Khoolish
ALLOH menetapkan bagi orang beriman dengan ucapan yang tetap (bilqouli-tsabit) di dunia sampai Akhirat. Apa itu? (Dzikir) LAA ILAAHA ILLALLOH. Inilah yang sedang kita amalkan. Kita memang suka mengamalkan, hanya kadang hilang tetapnya, hilang mantapnya, malah kadang tinggal dengkur-nya saja… Merupakan syarat Dzikir Jahr, kita sanggup memusatkan hati, supaya tetapnya yang sedang kita ucap itu terasa. Caranya sudah diatur, supaya tetap dalam raga kita; di tengah, di kanan dan di kiri harus dirasakan terisi oleh Dzikir; supaya terasa meresap ke dasar hati sanubari. Sebab dengan terasa tetapnya, akan menjadi HIKMAH: terlihatnya manfaat membendung godaan. Dzikir itu benteng pelindung godaan
syaithan [Dzikrulloh husnun mina syaithon]
–Hadrotusyeikh al-Muwaffaq Abah Aos Ra Qs–
Salam, al-Kholish
#SaatTalqinItuHariKetetapan
#DitetapkannyaKalimatYangTetap
#DitetapkanBersamaAllohOlehAbah
#SekarangSampaiMatiDanHidupLagi