Rajin taat tapi hina di pandangan الله?

Panji Makalalag
Panji Makalalag
1 Min Read

Oleh: K.H. Muhammad Aang Rahmat Setiarasa
(Wakil Talqin Pangersa ABAH AOS dari Bandung)

معصية اورثت ذلا وافتقارا خير من طاعة اورثت عزا واستكبارا

Maksiat yang menimbulkan perasaan hina dan faqir, lebih baik dari pada taat yang menimbulkan perasaan mulia dan sombong.

Ini bukan perintah untuk bermaksiat tapi perintah untuk merasa hina dan faqir.

ini bukan penjelasan tentang keutamaan maksiat tapi penjelasan tentang pentingnya rasa hina.

Banyak orang yang rajin taat, tapi hina di pandangan الله karena sombong dengan taatnya .

Banyak orang yang terlihat malas ibadah, bahkan dipandang banyak maksiat oleh orang lain, tapi mulia di pandangan الله karena ketawadhuan nya.

Tapi yang paling utama adalah orang yang banyak taatnya dan semakin merasa hina dirinya.

Yang paling hina adalah orang yang banyak maksiat tapi merasa dirinya mulia.

Hadrot Syaikh Pangersa Abah Aos qs, mengajarkan untuk giat dalam ibadah dan selalu menjaga hati untuk selalu tawadhu dengan dzikrulloh.

Setitik sombong dalam hati, menganggap orang lain hina, menghanguskan setiap ibadah yang kita lakukan.

Ketawadhuan hati tidak bisa dan tidak boleh diakui tapi harus terasa.

Orang yang mengaku tawadhu adalah orang sombong sejati.

Share This Article
Leave a comment