Oleh: Prof. Dr. K.H. Budi Rahman Hakim, MSW., Ph.D. [Abah Jagat Al Khoolish]
(Pembantu Khusus ABAH AOS)
Tidak mudah masuk ke irak dalam situasi keamanan yang penuh ketegangan pasca perang. Masih tercium bau mesiu. Tank dan kendaraan lapis baja masih berderet di jalan-jalan menuju kota-kota negeri seribu satu malam. dara masih tertumpa entah sampai kapan. Aksi teror peledakan bom masih terjadi di mana-mana. Ya, hingga hari ini situasi politik dan keamanan Irak masih belum stabil. Peran militer masih begitu kuat dalam melakukan pengamanan sejumlah tempat. Oleh karena itu pemerintah otoritas Irak sangat-sangat selektif memuluskan visa kunjungan ke negaranya, termasuk untuk berziarah.
![](https://i0.wp.com/tqnppsuryalaya.com/wp-content/uploads/2023/01/IMG_0055-2.jpg?resize=593%2C395&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/tqnppsuryalaya.com/wp-content/uploads/2023/01/IMG_0060.jpg?resize=591%2C394&ssl=1)
Namun di tengah ketatnya keamanan terjadi keistimewaan. Adalah rombongan ziarah manaqib ke empat kota penting Irak yang dipimpin langsung Syeikh Mursyid TQN PPS ke-38, Syeikh Muham- mad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri atau “Abah Aos” yang memperoleh limpahan keistime- waan itu. Ziarah yang dilaksanakan dari tanggal 31 Oktober sampai 5 November 2013 ini, alham- dulillah sebaliknya, memperoleh berbagai ke- mudahan, kelancaran, dan keindahan. Meski mulanya harus dagdigdug menunggu ke- luar tidaknya visa kunjungan yang sampai batas waktu habis belum keluar juga tapi akhirnya, ham- dan wa syukron lillah, bisa tetap jalan. Jadilah rom- bongan Syeikh Mursyid terbang dengan maskapai Ettihad menuju Baghdad tanpa visa, bahkan tiba 30 menit lebih cepat dari jadwal seharusnya. Tran- sit di Abu Dhabi sejenak, lalu terbang ke Baghdad tanpa penundaan waktu sedikit pun.
(Bersambung)