Sayyid Hashim mengantar Pangersa Abah dan Rombongan mengelilingi Madrosah Tuan Syaikh
Setelah selesai tukar cendera mata, Sayyid Hashim mengajak Abah Aos untuk kelilling madrasah, diperlihatkannya pemandian umum dan tempat wudhu. Dibawanya ke kawasan pemakaman dan keluarga besar Tuan Syeikh. Rupanya, sudah disiapkan upacara kecil pergantian batu nisan Dubes RI untuk Irak yang dulu, dan dimakamkan di kawasan makam Madrasah.
Terakhir kunjungan, setelah diajak ke hampir bap sudut madrasah yang memiliki diameter lapangan seluas 2 hektar, Sayyid Hashim mengajak Abah Aos dan rombongan ke perpustakaan Madrasah. Di dalamnya tersimpan kitab-kitab bersejarah dan naskah berusia tua. Sebagian lapuk dan kurang terawat.
Perpustakaan ini selama perang Irak sampai sekarang tidak dibuka untuk umum melainkan tertutup saja, bilapun dibuka untuk ka- langan terbatas saja. Hari pun semakin senja. Perlahan beranjak malam. Tiba saatnya makan malam. Inilah jamuan makan malam terakhir. Dalam jamuan ini, baik Sayyid dan Syeikh Mursyid sama-sama menyatakan farewell. Saling berpamitan karena masing- masing harus pergi meninggalkan Baghdad. Sayyid keesokannya berencana terbang kembali ke London, Inggris (beliau sengaja datang ke Baghdad semata untuk menyambut Abah Aos dan rombongan), sementara, Abah, akan kembali ke tanah air.
Sebelum perpisahan, Abah Aos menyerahkan bantuan untuk renovasi madrasah yang memang tengah melakukan pemugaran besar-besaran. Juga mengucap terimakasih telah menerima, menjamu, dan memperkenankan menginap di madrasah. Tak lupa, Sayyid menyampaikan paikan permohonan maaf bila dalam penerimaan kurang memuaskan. “Sungguh menyenangkan dan sangat senang,” jawab Syeikh Mursyid, menjawab pernyataan Sayyid Hashim.
(Selesai)
Ditulis oleh: Prof. Dr. K.H. Budi Rahman Hakim, MSW., Ph.D. (Abah Jagat Al Khoolish)
[Pembantu Khusus ABAH AOS]