Hubungan Thoriqooh dengan Merah Putih

Panji Makalalag
Panji Makalalag
2 Min Read

Oleh: K.H. Mahmud Jonsen Al Maghribi, S.H., M.Si
(Wakil Talqin Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul dari Tanggerang)

27 Januari 2013

Hubungannya gerakan Thoriqoh dengan Merah Putih yang menjadi cikal bakal bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dilihat dari budaya mengibarkan merah putih atau membalut merah putih pada bagian atap rumah atau suhunan yag sering disebut juga dengan istilah bubungan.

Istilah suhunan dalam bahasa Indonesia sering kehilangan hu, menjadi Sunan. Para Wali juga bergelar Sunan atau Suhunan. Dengan bertolak dari Hadist Rosullullah saw. :


عَنْ ثَوْبَانَ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى زَوَى لِي الْأَرْضَ حَتَّى رَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَأَعْطَانِي الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ

“Sesungguhnya الله mengumpulkan bumi untukku sehingga aku bisa melihat (kejayaan Islam) di Timur dan Barat. Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah ditampakkan untukku. Aku diberi dua harta simpanan: MERAH dan PUTIH.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi).

Bertolak dari ajaran ini, betapa besarnya makna dari merah putih. Sehingga dibudayakan di tengah rakyat agar setiap pembangunan rumah diajarkan untuk membalut bagian kerangka atapnya atau suhunannya dengan kain warna merah putih atau dikibarkan bendera merah putih. Dan juga dalam kegiatan selamatan terutama pada peringantan hari besar Islam menggunakan simbolisasi warna merah putih, meskipun hanya pada pewarnaan bubur.

Sumber: TQN Sejarah, Asal-Usul, dan Perkembangannya (Ponpes Suryalaya)

Share This Article
Leave a comment