Manqobah Syaikh Tolhah Ra.

Panji Makalalag
Panji Makalalag
2 Min Read

Oleh: K.H. Muhammad Aang Rahmat Setiarasa
(Wakil Talqin Pangersa ABAH AOS dari Bandung)

Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul pernah mengisahkan, Ketika Syaikh Tholhah sedang duduk di depan madrasah, ada seorang pengamen bernyanyi di depan Syaikh. Syaikh Tholhah mendengar kan nya dengan seksama, setelah selesai beberapa lagu, pengamen minta uang.

Kata Syaikh, “Kirain gratis… ga perlu bayar…”

Pengamen morang maring, sedikit marah….sambil ngomong, “Dasar orang tua…” Pengamen tdk tahu siapa Syaikh Tholhah.

Kata Syaikh, “Ga ada uang, ada juga terompah , tuh kalo mau…. bawa….!!

Pengamen sambil ketus terpaksa ngambil terompah, dari pada tdk bawa apa-apa. Setelah itu si pengamen duduk duduk didepan salah satu rumah makan. Di dalam rumah makan ada seseorang yang sedang makan melihat memperhatikan terompah yg dibawa si pengamen.

Bahkan orang tersebut tergesa-gesa makan nya, karena melihat terompah…. Selesai makan ia segera menghampiri pengamen.. dan bertanya, “Itu terompah dari mana?”

“Itu dikasih org tua tdk tau diri… saya lama – lama nyanyi.. cuma dikasih terompah butut…”

“Saya beli saja terompahnya , itu terompah guru saya….”

Ternyata orang tersebut, seorang kaya raya murid Syaikh Tholhah, ia berani membeli terompah gurunya dengan harga tinggi kemudian mengembalikan nya kembali ke Syaikh. Syaikh Tholhah sengaja ngasih terompah supaya si pengamen dapat uang banyak, Syaikh sudah tahu terompahnya akan kembali.

Kata Abah Aos…

Pengamen itu berhenti mengamen karena punya modal dari jual terompah ia menjadi pedagang sukses, berkat “NYANYI” di depan Guru Agung Syaikh Tholhah Ra.

Share This Article
1 Comment