Oleh: K.H. Budi Rahman Hakim Al Amiin, MSW., Ph.D.,
[Pembantu Khusus ABAH AOS]
19 Februari 2016
Seusai menunaikan Manaqib Tuan Syeikh dan Maulid Kanjeng Nabi di Pesantren Sirnarasa, salah seorang murid Pangersa, yang tinggi mahabbah dan begitu Khidmatnya kepada Pangersa, berbagi kabar. Kabar gembira untuk para pecinta kesucian jiwa jalur Suryalaya. Selepas bersalam dengan Guru Agung, Ia tergesa menghampiri, sambil bersalaman ia berbisik ke telinga ini. Air mukanya tampak menahan dada, haru, matanya sedu sedan. Satu kalimat yang ia luncurkan, “Kalau Pangersa Abah Anom adalah seorang mujaddid, Abah Aos adalah seorang Muhyiddin… Ya muhyiddin!”
Begitulah cara Pangersa Abah memperkenalkan diri kepadanya tentang tugas ‘ilahiyah wal walayah’ pada zamannya, untuk diperkenalkan kepada diri ini dan siapa saja yang ingin berguru khusuk kepadanya. Penghidup hati, penghidup agama, penghidup kesadaran diri untuk senantiasa ingat dan bersama denganNya… “Wa anaa ma’ahu idzaa dzakaronii…”
Assyikhul Islam Ibnu Taimiyyah, menganugrahkan gelar kepada Tuan Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani sebagai seorang “Muhyiddin wa mumitul bid’ah” (sang penghidup agama dan pembasmi praktek perbid’ahan). Alhamdulillah.
Ketahuilah, Gelar-gelar yang disematkan kepada beliau, sejatinya adalah karomah yang dilimpahkan oleh Alloh, untuk memperkenalkan kekasih-Nya kepada seluruh umat manusia. Karomah yang didapatkan oleh beliau, merupakan hasil dari ke-Istiqomah-an beliau, dalam melestarikan cahaya Laa Ilaha IllAlloh. Totalitas beliau dalam ber-Khidmat kepada Guru dan Ajaran-lah yang membuat beliau dianugerahi berbagai macam kemuliaan. Sebagaimana yang diungkapkan Pangersa Abah Anom :
مَنْ حَسُنَتْ خِدْمَةُهُ وَ جَبَتْ كَرَامَتُهُ
“Siapa saja Murid yang baik KHIDMAH-nya maka wajib atasnya (mendapat) KAROMAH Guru Mursyid-nya.”
Berikut adalah urutan nama dan gelar dari Pangersa Abah Aos, yang diurutkan sesuai dengan waktu Nuzul Merujuk pada ketetapan Harotus Syeikh Pangersa Abah Aos pada senin, 11 Sepetember 2017 pukul 11.11 :
- SAEFULLOH MASLUL, tahun 1980 dari lisan dhohir Guru Agung Abah Anom.
- AL-QOODIRI, 1 November 2013/27 Dzulhijjah 1434 dari Syeikh Hashimuddin al-Jailani al-Baghdadi, di Madrosah Tuan Syeikh, Bagdad, Irak.
- AL-KAMIL, 10 Februari 2014/10 Robiutsani 1435 H dari Syeikh Muhammad Fadhil al-Jailani dari Turki di Kajembaran Rohmaniah Pesantren Sirnarasa.
- AN-NAQSYABANDI, 14 Maret 2014/13 Jumadil Awal dari Syeikh Afifuddin Al-Jailani Al-Baghdadi dari Malaysia di Madrosah TQN PP Suryalaya Pesantren Peradaban Dunia JAGAT ‘ARSY
- AL-MUWAFFAQ, 23 Januari 2016/12 Jumadil Akhir 1437 dari Syeikh Imam Abdul Aziz Abdin dari California Amerika di Madrosah TQN PP Suryalaya Menteng Jakarta Pusat.
- AL-MUTTAQI, 26 Agustus 2016/24 Dzulqo’dah 1437 H dari Syeikh Muhanmad Fadhil al-Jailani dari Turki di Madrosah TQN PP Suryalaya Pesantren Peradaban Dunia JAGAT ‘ARSY.
- AL-MUJADDID, 17 Mei 2016/10 Sya’ban 1437 H dari Guru Agung Abah Anom melalui KH Saefulloh Al Mabrur Probolinggo di Kajembaran Rohmaniah Pesantren Sirnarasa.
- AL-QUTHUB, 9 Maret 2017/10 Jumadil Akhir 1438 H dari Guru Agung Abah Anom melalui KH Safulloh Al Mabrur Probolinggo di Kajembaran Rohmaniah Pesantren Sirnarasa.
- AS-SHOMADANY, 3 Agustus 2017/10 Dzulqo’dah 1438 H dari Syeikh Imam Abdul Aziz Abdin dari California Amerika di Kajembaran Rohmaniah Pesantren Sirnarasa.
- AL-MAHDI, 19 Agustus 2017/26 Dzulhijjah 1438 H dari Syeikh Dr Hassan Azzahir dari Fez Maroko di MTQN PP Suryalaya Menteng Jakarta Pusat.
Sabda Pangersa Abah: “Seluruh nama/gelar yang diberikan kepada Abah semuanya adalah pemberian Pangersa Guru Agung Abah Anom. Tidak ada yang tidak dari Abah Anom. Para Masyayikh (hanya) dipinjam lisan-nya untuk menyampaikan.”