NGAJI TENTANG CARA TENANG & SENANG MENYAMBUT KEMATIAN

Panji Makalalag
Panji Makalalag
3 Min Read

Kematian itu sejatinya tak perlu ditangisi. Tak seharusnya pula disambut dengan kedukaan dan ketakutan. Kematian itu adalah kepulangan.

Ya, kepulangan jiwa ke kampung halaman, ke kampung kehidupan yang kekal-abadi. Pulang berkumpul bahagia dengan seluruh sanak keluarga Maha Besar ALLOH Subhanahu Wata’ala [inna lillahi wa inna ilahi roojiu’un].

Slalu siap, siaga, dan sambutlah saat kepulangan tiba, ya, kepulangan yang saat ketibaannya slalu tiba-tiba. Karena ketiba-tibaannya itu pula, setiap detik waktu harus siap sedia.

Tanda jiwa siap sedia, tak pernah meluputkan setiap detik waktu dengan sia-sia. Sebaliknya, slalu menggunakan sisa-sisa detik waktu hidup dengan slalu mengingat-Nya. Janji-Nya, siapa saja yang mengingat-Nya, maka IA mengingat dan bersama siapa yang mengingat-Nya itu sebagaimana dalam Firman-Nya:

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ…..
Artinya :
“…..Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu…..”(QS. Al-Baqarah: 152)

Kematian itu pasti. Pertanyaannya: kenapa banyak yang takut kematian, enggan membicarakan –apalagi menyiapkan, dan, tak bisa memaknai kematian sebagai kepulangan yang indah ke kampung halaman?

Ada beberapa sebab: 1) mereka tidak tahu –ada pula yang pura-pura tidak tahu– punya kampung halaman; 2) betah dan enggan pulang kampung –padahal siapapun tidak punya pilihan kecuali pasti pulang atau dipulangkan; 3) tidak tau –tidak mau cari tau– cara/jalan pulang; 4) tidak punya bekal –sengaja tidak berbekal– untuk pulang; 5) punya banyak salah, bermasalah dengan kampung halaman, hingga emoh pulang; 6) tidak punya –tidak membuat– sesuatu yang dibanggakan di kampung halaman.

Jangan takut pulang. Mumpung ada waktu, siapkan segala sesuatu yang diperlukan saat tiba waktu kepulangan.

Kematian adalah soal kemauan mempersiapkan kepulangan. Kematian harus dihadapi sekaligus disikapi dengan slalu mensiagakan diri kapanpun pun berpulang.

Ada dua pilihan menghadapi kepulangan. Segera putuskan di antara pilihan: pulang sendiri atau pulang dengan Agen Perjalanan.

Kalau pulang sendiri, semua ngurus serba sendiri –tiketnya, akomodasi-konsumsinya, rutenya, cari detil informasi destinasinya– dan bertanggungjawab penuh atas semua risiko perjalanan.

Kalau pulang dengan Agen Perjalanan, semuanya segalanya ada yang urus. Ada yang tanggungjawab penuh. Tentu tak bisa sembarang pilih Agen Perjalanan Ruh –harus yang berpengalaman, punya reputasi, dan tour-leader-nya berlisensi– dan ngerti rute-rute perjalanan cepat, mudah, serta nyaman. Segala risiko perjalanan hingga kampung halaman dijamin keselamatan dan juga tentu ke-‘sampai’-annya.

Terpenting pula, spiritual travel agent ini selalu ready 24 jam mengantarkan siapa saja pulang, karena setiap kepulangan waktunya tak terterka. Bersedia mengantarkan meski sendirian, apalagi rame-rame.

Segera beli dan miliki paket perjalanan kepulangan ke kampung halaman sekarang, maka sisa usia hidup kota akan tenang dan senang.

Salam hangat,
Abah Jagat Al Khoolish

Share this Article
Leave a comment