Oleh: Prof. Dr. K.H. Budi Rahman Hakim, MSW., Ph.D. [Abah Jagat Al Khoolish]
(Pembantu Khusus ABAH AOS)
Aktivitas Syeikh Mursyid seperti biasanya dimulai dini hari sekali. Bahkan terduduk tawajjuh sepanjang malam di atas sajadah. Setelah melaksanakan shalat malam, sambil menunggu shubuh seluruh rombongan sudah merapat ke Syeikh Mursyid lalu melakukan shalat berjamaan Shubuh di ruang tamu kamar yang ukurannya luas dan menampung seluruh anggota rombongan. Usai shalat shubuh, aktivitas dimulai dengan sarapan pagi menu khas: roti teblak, telor dadar, dan madu asli. Hmmm. Suguhan minumannya teh tarik, nikmat.
Pukul 06.30 sarapan sudah terhidang. Setelah selesai bersantap sarapan, langsung menuju bis.Pagi-pagi sekali sudah melaju, dengan tujuan pertama yakni ke kawasan awal-awal perjuangan Nabiyullah Ibrahim AS ketika berdakwah ke Raja Namrudz. Di kawasan inilah dulunya terhampar wilayah kerajaan Namrudz dan kediaman Nabi Ibrahim AS. Bahkan tidak jauh dari tempat mukim, tampak lokasi ketika Nabi Ibrahim AS harus menerima hukuman dibakar akibat menghancurkan patung-patung milik Raja.
Tampak sebuah Perapian berukuran raksasa. Di lembah itulah Nabi Ibrahim dilemparkan ke lua- pan api yang sebelum menyentuh tubuh Nabi- yulloh sudah didinginkan oleh Alloh. Titik ziarah ini dipenuhi dengan gambar-gambar yang melukis- kan perjuangan Nabiyulloh Ibrahim dan keturunan- nya. Di dalam bangunan, persisnya lantai bawah tanah rumah, Syeikh Mursyid melaksanakan sha- lat dua rakaat dan berdoa’.
(Bersambung)