SYIRIK KEPADA الله BISA MENGHAPUS AMAL BAIK

Panji Makalalag
Panji Makalalag
3 Min Read

Oleh: K.H. Luqman Kamil Ashiddiq, S.Pd.I.
(Wakil Talqin Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra Qs)

الله SWT berfirman :

وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخٰسِرِينَ

“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu. Sungguh , jika engkau menyekutukan / syirik kepada الله, niscaya hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.” (QS. Az-Zumar/ 39: Ayat 65)

“Hati-hati mencintai: benda, manusia, atau pekerjaan. Porsi cinta terhadap semua (itu) tidak boleh melebihi porsi cinta kepada الله SWT. PORSI SAMA saja 50% – 50%, kita sudah jatuh menyekutukan الله [syirik], karena kita sudah mensejajarkan الله dengan yang lainnya, kita sudah berani membuat tandingan الله.”

Misalnya, sibuk di tempat pekerjaan (kampus, sawah, kantor, atau pasar) selama 4 jam lalu kita menunaikan sholat cuma 5 menit, kita sudah Syirik. Sekali lagi, sama jumlah waktu saja yang kita habiskan antara الله dengan yang lainnya sudah SYIRIK, apalagi melebihi.

الله SWT berfirman :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ …

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Tuhan selain الله sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai الله. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada الله……” (QS. Al-Baqoroh / 2 : Ayat 165)

Berdasarkan QS 2 : 165, seorang berIMAN, (yang punya IMAN), amat sangat mencintai الله melebihi yang lain-nya [asyaddu hubban lillah]. Bersyukur kita sudah punya amalan yang telah menjadikan setiap detik waktu kita, ‘ ingat – diingat – bersama ‘ الله. Dengan Dzikir (Khofi), apapun pekerjaan atau kesibukan kita, menjadi ibadah [awqotuna kulluha ibadah].

Tanda seorang mencinta, ia banyak mengingat yang dicinta [man ahabba syaian faqod aktsaro dzikrohu].
Dan, ketahuilah, tatkala kita mencinta, kita selalu bersama yang dicinta. Mencintai الله bersama الله.

Rosululloh SAW bersabda :

المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

“Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya ”. [HR. BUKHORI no. 6169]

Semoga bermanfaat.
Salam Ikroman Wa Ta’zhiman Wa Mahabbatan,

Syarahan dari tulisan K.H. Budi Rahman Hakim Al Amiin, MSW., Ph.D. (Abah Jagat Al Khoolish)

Share This Article
Leave a comment