TA’LIM TENTANG BAHAYANYA SIFAT ‘UJUB

Panji Makalalag
Panji Makalalag
4 Min Read

Oleh: K.H. Luqman Kamil Ashiddiq, S.Pd.I.
(Wakil Talqin Pangersa ABAH AOS dari Cimahi)

‘Ujub itu adalah merasa bangga dengan perbuatan baik dari dirinya dan menganggap sesuatu yang hebat itu berasal dari kekuatan, kehebatan dirinya bukan anugerah dari اللّٰه SWT. Orang ‘ujub biasanya selalu merasa dirinya hebat, merasa diri tidak punyak kelemahan sehingga memandang orang lain itu lemah.

Nabi SAW bersabda:

اِنَّ الْعُجْبَ لَيُحْبِطُ عَمَلَ سَبْعِيْنَ سَنَةً

“Sesungguhnya ‘ujub itu bisa menghapus amal (baik) 70 tahun”. (HR. Ad Dailami)

Dalam riwayat yang lain beliau SAW bersabda:

مَنْ حَمِدَ نَفْسَهُ عَلَي عَمَلٍ صَالِحٍ فَقَدْ ضَلَّ شُكْرُهُ وَحَبِطُ عَمَلُهُ.

“Barangsiapa memuji dirinya (‘ujub), atas amal sholihnya sungguh telah sesat syukurnya dan hapuslah amal (baik)nya.” (HR. Abu Na’im)

Nabi SAW bersabda :

لَوْ لَمْ تَكُوْنُوا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ الْعُجْبَ الْعُجْبَ

“Jikalau kalian tidak berdosa maka perkara yang aku takutkan adalah kalian di timpa dengan perkara yang lebih besar dari itu (yaitu) ‘ujub ! ‘ujub !” (HR. Al-Baihaqi)

Imam Abdulloh bin Mubarok ketika ditanya tentang ‘ujub, ia menjawab:

أن ترى أن عندك شيئا ليس عند غيرك, لا أعلم في المصلين شيئا شرا من العجب

“(‘Ujub adalah) engkau memandang (diri)mu memiliki suatu (kelebihan) yang tidak di miliki selainmu. Aku tidak mengetahui dalam (diri) orang-orang yang sholat sesuatu yang (lebih) buruk dari ‘ujub.” (Ad-Dzahabi, Siyar A’lamin​​​​​​ Nubala’, [Beirut, Muassasah Ar-Risalah: 1982], juz VIII, halaman 407).

Nabi SAW bersabda:

ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ وَ ثَلَاثٌ مُنْجِيَاتٌ فَأَمَّا ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ وَ هَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

Ada tiga perkara yang bisa membinasakan/menghancurkan dan tiga perkara yang bisa menyelamatkan.

Adapun tiga perkara yang bisa membinasakan/menghancurkan yaitu:

  1. Sifat syukh (pelit dan rakus) yang di patuhi,
  2. Syahwat nafsu (keinginan) yang selalu di ikuti, dan
  3. Seseorang yang membanggakan dirinya (‘ujub).

و ثَلَاثٌ مُنْجِيَاتٌ : خَشْيَةُ اللَّهِ فِي السِّرِّ والعلانيةِ وَالْقَصْدُ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى وَالْعَدْلُ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا

Sedangkan tiga perkara yang bisa menyelamatkan yaitu:
1 . Khosy-yah (takut yang di iringi ibadah) kepada اللّٰه dalam kesunyian dan keramaian .
2 . Sederhana ketika dalam kekurangan dan ketika kaya,
3 . Bersikap adil ketika dalam (keadaan) marah dan ridho.
(HR. Ibnu Abbas, Abu Huroiroh, Abdulloh bin Abi Aufa dan Ibnu Umar ra dari Anas ra.)

Guru Agung saya, Syeikh Muhyiddin Abah Aos ra menjelaskan dalam kitabnya, Fadhoilusy Syuhur:

اعلم أيها الإخوان رحمكم اللّٰه، إِنَّ الصِّفَاتِ الْمَذْمُوْمَاتِ فِى الْقَلْبِ كَثِيْرَةٌ وَتَطَهُّرُهَا مِنْ رَذَائِلِهَا طَوِيْلٌ وَسَبِيْلُ الْعِلاَجِ فِيْهَا أَصْعّبُ إِلاَّ بِذِكْرِ اللّٰهِ عَلَى الدَّوَامِ سِرًّا وَجَهْرًا.

“Ketahuilah wahai para ikhwan Rahimakumulloh, sesungguhnya sifat-sifat tercela yang ada di dalam hati itu sangatlah banyak, mensucikannya dari kotoran-kotorannya butuh waktu yang lama sekali dan menyembuhkannya sangat sulit kecuali dengan dzikir kepada اللّٰه yang terus-menerus, baik dzikir jahar dan dzikir khofi.”

إِنَّ لِكُلِّ شَيءٍ صَقَالَةٌ, وَإِنَّ صَقَالَةُ القُلُوبِ ذِكرُ اللهِ… (الحديث)

“Sesungguhnya bagi segala sesuatu itu ada alat pembersihnya dan sesungguhnya alat pembersih hati itu adalah dzikir kepada اللّٰه…”

Dzikir yang di maksud pada hadits di atas bukanlah dzikir secara umum yang cara mengamalkannya sesuka hati. Dzikir yang sanggup mensucikan berbagai macam kotoran-kotoran hati itu ialah dzikir yang tata cara mengamalkannya di bimbingkan oleh Syeikh Mursyid Kamil Mukammil pada masanya, menggunakan methoda yang mu’tabaroh dan di bina dengan ilmu yang benar.

واللّٰه علم…

Share This Article
Leave a comment