“Mengamalkan Dzikir itu jangan semau-maunya. Kalau sedang (Dzikir) berjamaah, harus kompak, manteb, dan berbobot. Jangan melengking sendiri mengganggu yang lain. Harus senada, seirama, dan seimbang, makin lama makin meningkat. Yang sedang kita latih ini adalah dalamnya ingatan kita, rasa kita, kemesraan kita, kecintaan kita, ketahudirian kita kepada ALLOH. Kalau kita tidak apik dan asal-asalan (Dzikirnya) maka kita tak akan menemukan apa-apa. Arah tujuan (Dzikir) itu bersihnya hati yang meresap ke dalam ingatan, tembus ke dalam rasa hingga menembus ke dalam rasa cinta kepadaNya. Harus teralami penuh hati dengan cinta ALLOH itu. Masa’ kepada selainNya kita jatuh cinta, suka, mahabbah, sementara terhadap ALLOH tidak? Kenapa kepada Yang Maha Meng-Ada-kan kita tak cinta? Inilah tanda Dzikir kita tak membekas (jadi Mahabbatulloh)”
–Hadrotusyeikh Kakasih Alloh Abah Aos Ra Qs–
Salam, al-Khoolish
#TembuskanDzikirDariIngatanKeRasaKeMesraKeCintaTahuDiriTahuALLOH
#MakrifatullohMahabbatulloh
#DzikirCinta